Resep Kiriman Dari
vira puti
Sering Dijadikan Pereda Stres, Ini Dia Fakta Makanan Pedas yang Perlu Kamu Tahu
Siapa yang kalau sedang stres, bawaannya ingin menyantap yang pedas-pedas?
Memang tak sedikit orang yang menjadikan makanan pedas sebagai pereda saat mengalami stres atau sedang merasa down. Rasa pedas sendiri seringkali membuat ketagihan, meski harus merasakan sensasi terbakar di lidah. Kalau sudah menyantap makanan pedas, rasanya beban-beban di kepala jadi hilang.
Namun sebelum menyantapnya, ada beberapa fakta yang perlu kamu ketahui tentang makanan pedas. Apa saja, sih? Ini dia fakta-faktanya!
Menjaga Kesehatan Organ Jantung
Fakta pertama yang perlu kamu tahu tentang makanan pedas adalah dapat menjaga kesehatan jantung. Makanan pedas mengandung senyawa capsaicin yang membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam tubuh. Selain itu, capsaicin juga akan menekan perkembangan kolesterol jahat yang bisa memicu penyakit jantung.
Mengkonsumsi makanan pedas pun dapat membantu pencegahan penyakit lain, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, hingga kanker. Makanan jenis ini akan meningkatkan kemampuan tubuh dalam memecah lemak sehingga bisa menurunkan risiko hipertensi serta kolesterol tinggi.
Selain itu, capsaicin pada makanan pedas juga mengandung antioksidan yang berguna untuk melawan radikal bebas. Antioksidan juga berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh. Namun tentu saja, konsumsinya perlu kamu barengi dengan makanan sehat lainnya, ya!
Menurunkan Berat Badan
Bagi kamu yang sedang menjalani program diet, makanan pedas bisa menjadi salah satu pilihan menunya. Capsaicin dalam makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga lebih banyak kalori yang terbakar. Hal ini tentunya akan berpengaruh dalam proses penurunan berat badan yang kamu lakukan.
Tak hanya itu, makanan pedas juga dipercaya dapat menekan rasa lapar dan mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Meski begitu, pastikan kamu mengimbangi asupan makanan sehat lainnya dalam program diet. Kamu juga dapat berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi untuk memasukkan menu pedas dalam diet.
Dan tentu saja, kamu tidak bisa bergantung sepenuhnya pada makanan pedas untuk menurunkan berat badan. Lakukan juga olahraga secara rutin agar kalori terbakar dan tubuh tetap bugar sepanjang hari. Jangan lupa untuk memperhatikan konsumsi gula dan kalori secara keseluruhan, ya!
Membantu Melancarkan Pencernaan
Fakta selanjutnya yang perlu kamu ketahui tentang makanan pedas adalah membantu melancarkan pencernaan. Capsaicin dalam makanan pedas dapat merangsang produksi enzim pencernaan, seperti amilase, lipase, dan tripsin. Enzim-enzim tersebut berpengaruh dalam pemecahan karbohidrat, lemak, serta protein yang akan mempercepat proses pencernaan.
Makanan pedas juga membantu meningkatkan aliran cairan pencernaan, merangsang sekresi asam lambung, dan meningkatkan pergerakan usus. Hal-hal tersebut berpengaruh dalam proses pencegahan sembelit. Tak hanya itu, capsaicin juga memiliki efek antimikroba yang akan melawan bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan.
Bisa Memicu Masalah Kesehatan
Meskipun memiliki berbagai manfaat, konsumsi makanan pedas yang berlebihan akan memicu terjadinya masalah kesehatan. Beberapa permasalahan yang umum adalah diare, peradangan, dan iritasi pada saluran pencernaan. Konsumsi pedas berlebih juga bisa memperparah gejala GERD alias asam lambung, lho.
Bagi beberapa orang, konsumsi makanan pedas mungkin dapat menimbulkan iritasi kulit atau memperparah jerawat. Makan pedas berlebihan juga bisa membuat kamu tidak bisa tidur karena sensasi yang membakar di kerongkongan dan perut. Namun tentu saja, efek tersebut bisa berbeda-beda pada setiap orangnya.
Oleh karena itu, pastikan kamu mengkonsumsi makanan pedas dalam batas yang masih wajar. Imbangi juga dengan asupan sehat lain seperti sayuran dan buah-buahan pada menu harian kamu. Jika kamu mengalami masalah kesehatan akibat kebanyakan makan pedas, segera hubungi dokter, ya!
Tidak Mempengaruhi Kualitas ASI
Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa mengkonsumsi makanan pedas akan mempengaruhi kualitas ASI mereka. Makanan pedas disebut-sebut dapat membuat ASI terasa panas dan menyebabkan bayi terkena masalah pencernaan. Benarkah begitu?
Nyatanya, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan pengaruh langsung makanan pedas terhadap kualitas atau jumlah ASI. Kualitas ASI sendiri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor genetik, kondisi kesehatan ibu, serta pola makan secara keseluruhan.
Namun seperti yang dijelaskan sebelumnya, konsumsi makanan pedas tetap tidak boleh berlebihan. Jika makanan pedas dirasa mengganggu kenyamanan bayi atau bahkan menimbulkan reaksi alergi, maka sang ibu perlu menghindarinya. Konsultasikan lebih lanjut mengenai pengaruh makanan terhadap ASI dan kesehatan bayi kepada dokter, ya!
Membantu Meningkatkan Mood
Seperti yang telah diulas pada bagian awal, banyak orang yang menjadikan makanan pedas sebagai solusi saat mengalami stres. Tapi, sebenarnya makanan pedas memang bisa bantu atasi stres atau tidak, sih?
Jawabannya adalah iya! Mengkonsumsi makanan pedas akan membantu tubuh dalam memproduksi endorfin yang akan meningkatkan mood. Endorfin ini yang kemudian membuat tubuh kamu menjadi rileks dan terasa lebih baik secara emosional.
Tak hanya itu, menyantap makanan pedas juga membuat kamu lebih fokus terhadap sensasi pedasnya sendiri. Hal ini akan mengalihkan pikiran dari stres atau bad mood kepada hal yang lebih dominan, yaitu rasa pedas. Dengan begitu, perhatian kamu pun akan lebih fokus pada rasa pedas dan efek endorfin yang dilepaskannya.
Jadi, makin ketagihan untuk menyantap makanan pedas, kan? Agar santapan pedasmu lebih mantap, kamu bisa menambahkan Delisaos Hot Lava ala Korea dari MamaSuka. Pedasnya tidak berlebihan dan tetap sedap, cocok untuk kamu yang sedang ngidam mau makan yang pedas-pedas.
Itulah beberapa fakta tentang makanan pedas yang perlu untuk kamu tahu. Nah, mau makan menu pedas apa hari ini?