Mamasuka Official

Resep Kiriman Dari

Mamasuka Official

Flag Icon

Ingin Makananmu Lebih Awet? Yuk, Coba 7 Pengawet Alami Ini

Ingin

Saat kondisi tertentu, FoodLovers pasti pernah membutuhkan makanan yang awet dan tahan lama. Contohnya saat sedang menempuh perjalanan jauh maupun sekadar memenuhi kebutuhan bahan makanan di rumah.

Tidak semua makanan berpengawet memberi efek buruk bagi kesehatan karena tergantung pada bahan pengawet yang digunakan. Jika menggunakan pengawet alami, tentu aman untuk kesehatan. Nah, apa saja bahan pengawet makanan alami?

1. Garam

garam

FoodLovers pasti sudah tahu dan sudah pernah coba makan ikan asin, cumi asin, atau telur asin, kan? Ketiga jenis makanan itu hasil dari proses pengawetan makanan dengan menggunakan garam. Ya, garam tidak hanya berfungsi sebagai bumbu dapur yang dapat menaikkan cita rasa makanan, tetapi juga bisa jadi bahan pengawet alami untuk membuat bahan makanan memiliki usia penyimpanan yang lebih lama. 

Proses mengawetkan makanan menggunakan garam dikenal pula dengan sebutan penggaraman. Garam memiliki kandungan klorida yang dapat mengontrol pertumbuhan mikroorganisme pembusuk makanan. 

Dalam proses penggaraman, makan garam akan dilumurkan pada bahan makanan yang hendak diawetkan supaya garam dapat menyerap air dan berfungsi sebagai antiseptik yang dapat mencegah makanan jadi cepat busuk. 

Oleh karena itu, wajar kalau saat ini mudah sekali menemukan ikan, daging, atau telur yang diawetkan dengan garam bisa bertahan hingga berminggu-minggu. Bahkan untuk ikan jenis tertentu yang diasinkan, ada yang bisa tahan selama beberapa bulan.

Agar hasil penggaraman bisa maksimal, pilih garam yang baik dan bagus untuk kesehatan seperti garam MamaSuka yang beryodium dan berkualitas. Jika FoodLovers masih bingung untuk menentukan garam yang bagus, berikut beberapa tips memilih garam yang baik untuk kesehatan.

2. Gula

Sama halnya seperti garam, gula juga merupakan bahan pengawet alami yang bahkan sudah digunakan sejak dahulu kala. Konsentrasi gula sebesar 70% dapat mengikat air sehingga makanan tidak cepat rusak atau busuk. Hanya saja, proses pemberian gula dengan tujuan mengawetkan makanan tidak bisa dilakukan seperti halnya proses penggaraman. 

Penggunaan gula untuk mengawetkan makanan adakalanya membutuhkan proses berikutnya sehingga makanan bisa awet dengan baik, misalnya dengan merebus, pengeringan, pembekuan, atau pasteurisasi. 

Pengawetan makanan dengan gula pun tidak hanya membunuh mikroorganisme, tetapi juga memberikan keragaman rasa. Gula sebagai pengawet makanan alami biasanya digunakan untuk membuat selai, manisan, bahkan dodol.

3. Kluwak

kluwak

Mungkin selama ini FoodLovers hanya mengenal kluwak sebagai bumbu penting yang harus ada saat membuat rawon. Padahal, kluwak juga bisa dijadikan pengawet alami, khususnya untuk mengawetkan ikan segar sehingga bisa tahan selama seminggu tanpa bau amis maupun busuk. 

Cara menggunakan kluwak sebagai bahan pengawet makanan alami, yaitu kluwak ditumbuk atau dicincang sampai halus, kemudian dikeringkan. Setelahnya, bubuk kluwak yang sudah kering dimasukkan ke dalam perut ikan. 

Oh ya, perut ikannya harus sudah dibersihkan dan dicuci bersih. Agar proses pengawetan menjadi lebih sempurna, pemberian kluwak harus disertai dengan pemberian garam dan pendinginan (memasukkan ikan dalam lemari pendingin).

4. Rosemary

Dari website LiveStrong, terdapat hasil penelitian Dr, James Duke, peneliti dari Departemen Pertanian di Amerika Serikat. Dalam jurnal yang dikenal dengan Database Phytochemical disebutkan kalau rosemary memiliki lebih dari 24 senyawa antioksidan yang bisa mencegah terjadinya pembusukan. 

Selain itu, dua komposisi anti mikroba yang terdapat dalam rosemary, yaitu asam carnosic dan rosmarinic, yang berguna menghambat oksidasi lemak dan minyak penyebab bau busuk, mencegah terjadinya pembusukan, sehingga memperpanjang umur penyimpanan daging segar. 

5. Cuka

Salah satu artikel dari Applied and Environmental Microbiology yang pernah ditayangkan IDN Times menyebutkan bahwa asam asetat memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri pada makanan. Nah, cuka adalah salah satu produk pangan yang bisa jadi pengawet alami karena memiliki kandungan asam asetat yang tinggi. Biasanya, proses mengawetkan makanan secara alami menggunakan cuka dan garam dikenal dengan nama pickling.

Menambahkan cuka dan garam pada jenis bahan makanan tertentu, seperti sayuran atau buah, untuk dijadikan acar, jeli, kimchi, atau produk minuman tertentu, akan membuatnya awet dan tahan lama. Rasa asam pada cuka juga dapat mempertahankan dan mencegah terjadinya perubahan warna pada sayur dan buah. 

Oleh karena itu, warna acar sayur atau mentimun tidak berubah sama sekali. Begitu pula dalam olahan sari buah apel yang diawetkan dengan cuka menjadi cuka apel, warnanya tidak mengalami banyak perubahan.

6. Bawang Putih

bawang putih

Pernah nggak melihat  tayangan video online seperti di YouTube, yang memperlihatkan seorang koki menaburkan bawang putih cincang dalam kotak penyimpanan ikan atau daging sebelum memasukkannya ke freezer? Tujuan penambahan bawang putih tersebut agar masa simpan daging dan ikan jadi lebih lama dan tidak mudah busuk. 

Bawang putih memang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sekaligus sebagai antibakteri yang baik. Selain itu, bawang putih mampu menurunkan kadar pH dalam makanan dan mencegah pertumbuhan sel pada bakteri dan mikroba. Itulah sebabnya, bawang putih bagus sebagai bahan pengawet alami untuk makanan, terutama bahan makanan segar.

7. Daun Gambir

Daun gambir mengandung zat katekin dan asam katekutannat, yaitu senyawa flavonoid yang dapat berpotensi sebagai antioksidan dan antibakteri. Dengan adanya senyawa tersebut, daun gambir bagus sebagai bahan alami untuk mengawetkan makanan. Hal ini didukung pula dari hasil penelitian Aritha Tumangger dan kawan-kawan (2017), yang tertuang dalam Jurnal Ilmu Pangan dan Teknologi Pangan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penelitian tersebut, mereka menggunakan tahu yang direndam dalam ekstrak daun gambir kurang lebih 1,25% dan hasilnya tahu bisa bertahan selama dua hari tanpa busuk. Penelitian ini membuktikan bahwa daun gambir bisa dijadikan pengawet alami makanan sehingga menjaga makanan dari pengaruh mikroorganisme penyebab basi dan busuk.

Tidak ada salahnya mengonsumsi makanan yang diawetkan asalkan tidak berlebihan. FoodLovers juga bisa menyimpan makanan yang diawetkan dengan pengawet alami saat dalam kondisi sulit mendapatkan bahan makanan segar. Contohnya, saat terjadi pandemi atau sedang dalam perjalanan ke tempat terpencil.

Daesang Care