Resep Kiriman Dari
Mamasuka Official
Sejarah Unik Bakwan, Camilan Sejuta Umatnya Orang Indonesia
Siapa sih yang nggak tahu bakwan? Camilan ini dapat ditemui pada berbagai kesempatan, termasuk menemani kamu dan keluarga kumpul santai di momen liburan Natal dan tahun baru nanti. Apalagi kalau makan pakai cabai rawit atau sambal kacang, rasanya mantap!
Selain rasanya yang enak, bakwan juga mudah dibuat dari bahan-bahan yang sederhana. Membuat camilan satu ini juga tak perlu waktu yang lama, cocok untuk jadi pendamping makanan berat seperti nasi uduk. Tak heran kalau bakwan jadi salah satu camilan favorit banyak orang di Indonesia.
Tapi, tahukah kamu kalau bakwan ternyata punya sejarah yang cukup panjang dan unik? Meski jadi camilan sejuta umat, ternyata bakwan bukan makanan asli dari Indonesia, lho. Lalu, bagaimana bakwan bisa sampai ke Indonesia? Langsung saja simak sejarahnya berikut ini, ya!
Sejarah Bakwan Bisa ke Indonesia
Dari namanya, kamu mungkin sudah bisa menebak kalau bakwan berasal dari dataran Tiongkok. Bakwan berasal dari istilah Cina yaitu “bak” yang berarti daging dan “wan” yang artinya bola. Jadi di negara asalnya, bakwan merupakan makanan berbahan daging dan tepung yang bentuknya bulat alias bola-bola daging.
Lho, jadi mirip bakso, ya? Memang ada yang bilang kalau bakwan itu sebenarnya nama lain bakso di Cina. Namun karena adanya perpaduan budaya dari satu daerah ke daerah lain, maka bakwan di Indonesia menjadi seperti yang kita kenal saat ini.
Bakwan sendiri bisa masuk Indonesia berkat adanya kegiatan perdagangan dan pelayaran yang berlangsung jaman dulu. Saat itu, Nusantara yang dikenal dengan lokasi strategisnya menjadi tempat pertukaran dan percampuran budaya. Salah satunya dengan masuknya bakwan dan menjadi bagian dari kuliner yang digemari oleh orang Indonesia.
Bermula dari Kisah Anak Berbakti
Asal mula munculnya bakwan ternyata berawal dari kisah seorang anak berbakti di masa Dinasti Qing, Tiongkok. Sang anak dibesarkan oleh ibunya seorang diri karena ayahnya sudah meninggal. Sang anak tumbuh pun menjadi orang yang giat bekerja dan baik hati, bertekad ingin membuat ibunya bahagia.
Beberapa waktu kemudian, sang anak menikahi seorang gadis yang juga baik hati. Ketika suaminya bekerja, sang istri mengurus mertuanya dengan telaten. Sang ibu merasa sangat senang melihat anaknya sudah dewasa dan mendapatkan menantu baik di hari tuanya.
Suatu hari, menantu baik hati ini menyajikan makanan berupa daging untuk mertuanya. Tapi sayangnya, sang ibu alias mertuanya tidak bisa menyantap daging tersebut karena giginya sudah tidak kuat lagi. Sang anak dan istrinya pun mencari cara agar ibunya bisa merasakan lezatnya daging tersebut.
Setelah mencari berbagai cara, akhirnya sang anak mencincang daging tersebut sampai halus. Kemudian daging cincang tersebut dibentuk bulat-bulat dan direbus sampai matang. Begitu disajikan, sang ibu bisa menyantapnya dengan mudah karena tekstur yang empuk dan tentunya enak.
Makanan daging cincang bulat itu pun disebut dengan Gong Wan atau bakwan. Setelah beberapa waktu, makanan tersebut tersebar ke berbagai daerah di Tiongkok. Berkat niat seorang anak berbakti yang ingin membahagiakan ibunya, kini bakwan juga bisa disantap oleh banyak orang.
Bakwan Isi Sayuran Ala Orang Indonesia
Karena harga daging terbilang mahal, orang Indonesia mengolah isian bakwan menjadi aneka sayuran. Beberapa jenis sayuran yang sering digunakan untuk membuat bakwan adalah kol, wortel, dan tauge. Ada juga yang memasukkan bahan-bahan lain sebagai pelengkap seperti daun bawang dan jagung.
Bakwan sendiri memang menjadi salah satu penganan yang banyak dikreasikan oleh masyarakat Indonesia. Bukan saja bahan-bahan yang mudah didapat dengan harga murah, cara membuatnya juga terbilang gampang. Cukup dengan memotong-motong sayuran dan dicampurkan dengan tepung, adonan bakwan sudah siap digoreng.
Punya Ragam Sebutan di Berbagai Daerah
Meski nama bakwan dikenal oleh mayoritas orang Indonesia, namun bakwan ternyata punya ragam sebutan yang berbeda di berbagai daerah. Misalnya di daerah Jawa Barat, bakwan dikenal dengan sebutan bala-bala.
Untuk beberapa daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, orang biasa menyebutnya dengan nama pia-pia. Lucunya, di Semarang dan Pekalongan bakwan disebut dengan nama badak, lho!
Bakwan juga disebut dengan ote-ote di beberapa daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Blitar, dan Gresik. Nama weci untuk bakwan dikenal di daerah Madiun dan Lumajang. Sedangkan untuk daerah Sulawesi Selatan, bakwan disebut dengan kandoang dan bagian utaranya menyebut makao.
Nama makao juga dipakai oleh orang-orang di daerah NTT saat menyebut bakwan. Sedangkan sebutan lain yang cukup unik adalah hongkong, yaitu sebutan bakwan di daerah Banyuwangi. Yang jelas bukan nama tempat, tapi hongkong ini maksudnya adalah bakwan sayur goreng.
Wah, ternyata banyak sebutan untuk bakwan, ya! Itu hanya beberapa sebutan yang cukup dikenal, belum lagi ada daerah lainnya. Kalau di daerah kamu, bakwan disebut apa?
Jadi Camilan Sejuta Umat
Bakwan yang mudah dan murah memang jadi camilan sejuta umatnya orang Indonesia. Bukan hanya bakwan sayur yang biasa, tapi ada juga berbagai variasi bakwan yang bisa kamu coba. Seperti bakwan udang, bakwan jagung, bakwan khas bakso Malang, bakwan Pontianak, bakwan Surabaya, dan lain sebagainya.
Uniknya, bakwan di Malang dan Surabaya ini bentuknya seperti bakwan asli Tiongkok. Di daerah tersebut, bakwan merupakan olahan daging dan mirip dengan bakso. Jadi kalau sedang main daerah-daerah tersebut, jangan sampai salah sebut, ya!
Itulah sejarah unik dari bakwan, camilan enak dan gurih yang pas disantap kapan saja. Kamu juga bisa kok membuat kreasi bakwan sendiri di rumah dengan mudah. Hanya perlu bahan sayuran dan Tepung Bakwan Krispi MamaSuka, kamu sudah bisa membuat camilan ini.
Lebih enak lagi kalau disajikan masih hangat, pasti acara kumpul keluarga di liburan Natal dan tahun baru nanti makin seru. Supaya lebih sedap, kamu juga bisa menambahkan cabai rawit atau sambal untuk dicocol bakwan. Kalau mau lebih simpel, kamu tinggal menuangkan Saus Sambal Hot Lava dari MamaSuka.
Selamat mencoba!