Momen lebaran bukan saja identik dengan silaturahmi dan tradisi mudik, namun juga dengan berbagai makanan khasnya. Beberapa di antaranya adalah ketupat, opor ayam, dan kue kering seperti nastar. Kue berisi selai nanas ini memang menjadi penganan khas yang sering kamu temui saat Hari Raya Idul Fitri.
Agar momen lebaran lebih bermakna, kamu bisa membuat nastar buatan sendiri alias nastar homemade. Apalagi jika kamu membuatnya bersama dengan keluarga dan orang-orang tersayang, pasti hasilnya jadi lebih istimewa.
Mau tahu bagaimana cara membuat nastar homemade yang enak dan anti retak buat lengkapi lebaran? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
Sebelum membuat nastar, kamu perlu tahu kalau kue kering satu ini berasal dari Belanda dan menyerupai kue pie. Dengan isian nanas dan sensasi lumer di mulut, nastar menjadi salah satu kue lebaran yang banyak digemari orang. Berikut adalah bahan-bahan dan cara membuat nastar homemade untuk melengkapi momen lebaran.
Bahan membuat nastar dibedakan menjadi tiga, yaitu bahan untuk adonan, isian, dan olesan kue. Berikut bahan-bahan lengkap untuk lebih jelasnya.
Bahan adonan:
Tepung terigu
Tepung Maizena MamaSuka
Mentega
Gula bubuk
Kuning telur
Vanili
Bahan isian:
Selai nanas
Bahan olesan:
Kuning telur
Madu
Susu cair
Pertama-tama, siapkan bahan yang akan digunakan untuk membuat nastar homemade. Ayak tepung terigu dan Tepung Maizena MamaSuka lalu tempatkan di wadah terpisah. Keluarkan juga mentega dan biarkan di suhu ruangan agar lebih lunak.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan isian selai nanas dan bentuk bulat-bulat kecil.
Mulai buat adonan untuk kue dengan mencampur mentega, vanili, dan gula bubuk. Kocok menggunakan mixer dengan kecepatan rendah sampai adonan rata.
Campurkan kuning telur dan kocok menggunakan mixer sampai merata. Jika menggunakan kuning telur lebih dari satu, kamu bisa memasukkannya satu persatu sambil terus dikocok dengan mixer.
Masukkan tepung terigu dan Tepung Maizena MamaSuka sedikit demi sedikit. Aduk hingga menyatu dengan adonan dan menjadi kalis.
Setelah adonan siap, bentuk bulat-bulat seukuran kue nastar homemade yang kamu inginkan. Kamu bisa langsung memipihkan bulatan tersebut dan isi dengan selai nanas yang sudah disiapkan. Lalu, bentuk hingga menjadi bulat sempurna dan susun di atas loyang.
Panggang adonan nastar di dalam oven bersuhu 150 derajat Celcius sekitar 20 menit. Ketika menunggu nastar dipanggang, kamu bisa membuat bahan olesan dengan mencampurkan kuning telur, madu, dan susu cair.
Keluarkan adonan dari oven dan oleskan permukaan nastar dengan bahan-bahan yang sudah kamu campur. Sebaiknya kamu mengoleskan bahan olesan selagi adonan nastar masih panas.
Masukkan kembali adonan nastar ke dalam oven dan panggang sekitar 10 menit.
Keluarkan nastar dari oven dan biarkan hingga dingin. Kamu bisa memasukkan kue nastar ke dalam toples dan menghiasnya sesuai selera.
Membuat kue nastar buatan sendiri alias homemade memang memberikan kesan istimewa yang menjadikan lebaran lebih bermakna. Namun sayangnya, tak sedikit juga yang gagal untuk membuat nastar yang enak. Ada juga yang kue nastarnya menjadi retak dan tampilannya tidak bagus lagi.
Untuk itu, kamu perlu memperhatikan hal-hal agar kue nastar buatanmu enak dan tidak retak. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan saat hendak membuat kue nastar homemade.
Tips pertama yang perlu kamu perhatikan adalah bagaimana cara pengadukan adonan saat membuat nastar. Mengaduk adonan nastar sebaiknya tidak terlalu keras, jadi gunakan kecepatan mixer yang rendah saja. Gunakan juga spatula anti lengket untuk mengaduk dan menguleni adonan agar menjadi kalis.
Tak hanya itu, sebaiknya kamu tidak menggunakan tangan saat menguleni adonan. Suhu tangan akan menyebabkan mentega mudah mencair saat diaduk atau diuleni. Kalau sudah begitu, adonan nastar kamu nantinya akan cepat keras dan retak ketika dipanggang.
Hal lain yang perlu kamu perhatikan adalah penggunaan selai nanas sebagai isian nastar. Pilihlah selai nanas yang kesat dan kering alias tidak berair. Selai nanas yang terlalu berair akan membuat adonan jadi mudah retak dan melebar saat dipanggang. Kamu tentu tidak mau itu terjadi, bukan?
Saat membuat kue nastar, pengolesan pada permukaan kue menjadi salah satu hal yang juga patut kamu perhatikan. Ada orang yang melakukan pengolesan pada adonan yang belum dipanggang, ada juga yang dipanggang dulu baru dioles permukaannya. Namun ternyata akan lebih baik kalau kamu melakukan pengolesan setelah dipanggang.
Pengolesan permukaan kue setelah dipanggang terlebih dahulu akan membuat tampilan nastar homemade kamu lebih cantik. Selain itu, gunakan juga kuas yang lembut dan berujung runcing untuk mengoles permukaan kue. Hal ini bertujuan agar adonan kue nastar kamu tidak rusak atau rontok nantinya.
Tips terakhir yang tak kalah pentingnya dalam membuat nastar dan kue kering lainnya adalah menggunakan tepung maizena. Biasanya saat membuat kue, bahan utamanya adalah tepung terigu. Namun menggunakan tepung terigu yang tinggi protein akan membentuk gluten dan membuat kue menjadi keras.
Untuk mengatasinya, kamu bisa memasukkan tepung maizena ke dalam adonan kue. Tepung maizena berperan penting dalam mengikis protein dalam terigu sehingga tidak membentuk gluten. Dengan begitu, adonan kue yang kamu buat pun menjadi lebih renyah, tidak keras, dan tetap lumer di mulut.
Jadi untuk membuat nastar dan kue kering lainnya, kamu bisa menggunakan Tepung Maizena dari MamaSuka. Tepung yang terbuat dari 100% pati jagung ini cocok digunakan sebagai bahan pembuatan nastar dan aneka kue kering. Kamu juga bisa menggunakan Tepung Maizena ini untuk bahan pengental di masakan berkuah dan membuat vla.
Selamat mencoba, ya!
Lebaran merupakan salah satu momen spesial yang ditunggu oleh banyak orang. Bukan saja sebagai perayaan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa, namun lebaran juga kaya akan tradisi. Di Indonesia sendiri, ada banyak tradisi unik yang bisa kamu jumpai saat lebaran.
Beberapa di antaranya adalah mudik atau pulang kampung, silaturahmi dengan sanak keluarga dan tetangga, serta menyantap makanan khas lebaran. Selain itu, ada juga tradisi unik lainnya yang menjadi ciri khas berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Apa saja sih ragam tradisi unik dari berbagai daerah yang bisa kamu temui saat lebaran? Temukan jawabannya di bawah ini, ya!
Tradisi unik yang pertama adalah Bedulang, yaitu acara makan-makan di atas dulang alias nampan yang besar. Pada acara Bedulang ini, orang-orang akan makan bersama dengan sajian 4 sampai 6 lauk pada sebuah dulang. Bedulang menggambarkan kebersamaan yang hangat sebagai bagian dari tradisi yang sudah ada secara turun-temurun,
Di Belitung, Bedulang kerap digelar pada hari-hari spesial seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Tak hanya itu, Bedulang juga dilakukan pada pesta adat, sunatan, pernikahan, serta hari-hari perayaan lainnya. Biasanya orang tertua akan membuka tudung saji, sedangkan yang termuda akan membagikan piring.
Lebaran identik dengan perayaan, seperti pada tradisi Bakar Ilo Sanggari di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada perayaan ini, orang-orang akan membakar dan memasang lentera minyak yang terbuat bambu. Lentera yang disebut Ilo Sanggari ini akan dipasang di halaman rumah dan sekitarnya sehingga terang dan terlihat indah.
Namun tahukah kamu, kalau Bakar Ilo Sanggari ini bukan saja bertujuan untuk mempercantik rumah dan memeriahkan malam takbiran? Menurut kepercayaan masyarakat NTB, Ilo Sanggari akan menerangi rumah sehingga mudah dikunjungi oleh malaikat dan leluhur mereka. Kedatangan malaikat dan leluhur tersebut akan memberikan berkah di Hari Raya Idul Fitri.
Selain Bakar Ilo Sanggari, ada juga tradisi memasang lampu di Gorontalo yang disebut dengan Tumbilotohe. Perayaan lebaran tersebut dilakukan dengan memasang lampu dari damar di rumah dan sepanjang jalan menuju masjid. Biasanya Tumbilotohe dilakukan pada 3 hari terakhir bulan Ramadan, dimulai dari sehabis Magrib sampai waktu Subuh.
Tradisi Tumbilotohe ini sudah ada sejak sekitar abad ke-15, dimulai dengan menggunakan lampu bambu. Seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan lampu pun semakin bervariasi seperti lampu minyak tanah dan lampu botol. Tak hanya itu, masyarakat Gorontalo pun semakin kreatif dengan pemasangan berbagai formasi dari lampu seperti bentuk masjid dan kaligrafi.
Kalau biasanya lebaran identik dengan ketupat, berbeda dengan santapan masyarakat di daerah Sulawesi Utara tepatnya Suku Mongondow. Di daerah tersebut, masyarakatnya menyantap nasi jaha saat merayakan lebaran yang disebut dengan tradisi Binarundak. Binarundak sendiri sebenarnya merupakan perayaan untuk menyambut orang-orang yang pulang dari perantauan.
Lalu, apa sih nasi jaha itu? Nasi jaha merupakan santapan yang terbuat dari beras ketan dengan cita rasa jahe dan santan, yang kemudian dibakar dalam batang bambu. Begitu matang, nasi jaha akan dipotong-potong untuk disantap dengan aneka lauk. Tak hanya itu, acara makan-makan tersebut juga diiringi dengan iringan musik tradisional dan syair pujian.
Tradisi lebaran yang unik selanjutnya datang dari Pontianak, yaitu festival Meriam Karbit. Seperti namanya, pada festival ini masyarakat menyalakan meriam yang terbuat dari karbit dan mengeluarkan suara khas. Festival Meriam Karbit biasanya digelar di sepanjang Sungai Kapuas beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Meriam karbit sendiri awalnya digunakan sebagai alat perlawanan terhadap penjajahan di masa lalu. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Pontianak kini menggunakan meriam karbit saat malam takbiran. Tak hanya itu, festival Meriam Karbit juga telah menjadi daya tarik pariwisata Pontianak sebagai bentuk pelestarian tradisi dan budaya.
Dari daerah Madura, ada tradisi unik yang disebut dengan Tellasan Topak atau Tellasan Pettok. Disebut juga dengan lebaran ketupat, tradisi ini digelar sekitar seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Tepatnya dilakukan pada tanggal 7 Syawal, tradisi Tellasan Topak tersebut sudah ada sejak abad ke-15.
Tradisi ini mulanya diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai bentuk penyebaran dakwah di tanah Jawa. Ada beberapa nama yang dikenal untuk tradisi ini, seperti Kupatan, Bakda Lebaran, dan Bakda Kupat. Penggunaan ketupat dengan janur kuning menjadi ciri khas tradisi ini sebagai bentuk kepercayaan untuk menolak bala.
Selanjutnya ada tradisi lebaran yang khas dari daerah Riau, tepatnya Bengkalis, yang disebut dengan Baraan. Baraan merupakan kegiatan mengunjungi rumah tetangga secara beramai-ramai atau rombongan. Biasanya masyarakat akan mengunjungi semua rumah yang ada di desa tersebut, sehingga bisa memakan waktu tiga hari sampai seminggu.
Secara sekilas, kegiatan Baraan ini mirip dengan tradisi halal bihalal yang dilakukan oleh masyarakat umum di hari lebaran. Namun bedanya, kegiatan Baraan berisi pembacaan doa setelah menyantap makanan di setiap rumah. Jadi nantinya semua rumah akan kebagian giliran untuk dikunjungi dan melakukan doa bersama.
Tradisi terakhir yang tak kalah uniknya adalah Meugang, yaitu tradisi memasak daging dan memakannya bersama-sama khas masyarakat Aceh. Pertama-tama orang akan memasak daging sapi atau kambing di rumah, lalu membawanya ke masjid untuk dimakan bersama-sama. Tradisi Meugang biasanya digelar pada tiga momen spesial, yaitu sebelum Ramadan, saat perayaan Idul Fitri, dan Idul Adha.
Menu daging sendiri memang menjadi salah satu santapan favorit dan sering ditemui saat lebaran. Salah satu menu yang bisa kamu buat untuk momen spesial ini adalah rendang. Dengan menggunakan Delisaos Bumbu Siap Pakai Rendang, kamu bisa menyajikan olahan rendang spesial untuk sanak saudara di hari raya.
Itulah beberapa tradisi unik dan khas dari berbagai daerah yang ada di Indonesia saat merayakan lebaran. Nah, apa tradisi khas lebaran yang ada di daerah kamu?
Memilih menu sahur yang enak dan sehat bisa dibilang gampang-gampang susah. Salah satu tujuan sahur adalah supaya tubuh tidak lemas dan ibadah puasa bisa berjalan dengan lancar. Karena itu, sebaiknya kamu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan memberikan nutrisi baik bagi tubuh.
Aspek rasa juga menjadi faktor yang penting dalam memilih menu untuk sahur. Dengan santapan yang enak, tentu kamu akan lebih semangat bangun sahur. Tapi di sisi lain, banyak orang yang tidak ingin ribet memasak banyak untuk santapan sahur.
Tenang saja, kamu bisa kok memilih menu sahur yang enak, sehat, dan pastinya mudah dimasak. Dengan rekomendasi menu sahur di bawah ini, kamu tidak perlu ribet saat memasak dini hari. Langsung saja simak di bawah ini, ya!
Rekomendasi menu yang pertama adalah sup jagung. Makanan berkuah dan hangat memang pas untuk sahur, juga bisa membuat kamu lebih bersemangat bangun. Jagung yang kaya akan serat bagus bagi tubuh kamu, terutama untuk sistem pencernaan.
Selain jagung, kamu juga bisa menambahkan sayuran lain seperti wortel. Kamu hanya perlu merebus jagung dan wortel dengan bumbu seperti gula, garam, merica, dan kaldu. Lalu tambahkan juga telur dan sosis agar sup menjadi lebih nikmat.
Selanjutnya ada cah jamur tiram yang akan membuat santapan sahur kamu lebih berselera. Jamur tiram sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti meningkatkan imun tubuh dan menjaga kesehatan jantung. Tak hanya itu, jamur tiram juga dapat bermanfaat untuk mengontrol kadar gula dalam darah, lho!
Selain menyiapkan jamur tiram, kamu juga perlu menyiapkan bumbu-bumbu seperti daun bawang, bawang putih, merica, kecap asin, kaldu bubuk, gula, dan garam. Untuk memasaknya, kamu hanya perlu menumis jamur tiram dengan bumbu-bumbu tersebut. Kamu juga bisa menambahkan cabai rawit dan bawang goreng sesuai selera.
Selain cah jamur tiram, kamu juga bisa mencoba tumis kangkung yang menggugah selera. Cara membuat tumis kangkung sangat mudah dan bisa kamu lakukan dalam waktu yang cepat. Kamu hanya perlu menumis kangkung dengan bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, daun salam, lengkuas, serai, gula, dan garam.
Agar lebih sedap, kamu juga bisa menambahkan tauco dan cabai sesuai dengan selera. Pastikan kamu memilih sayur kangkung yang masih segar agar hasil tumis kangkung lebih enak. Perhatikan juga waktu menumis agar tidak terlalu lama dan membuat kangkung malah menjadi sangat lembek.
Agar tubuh tetap sehat dan semangat dalam berpuasa, kamu bisa memasukkan nasi pecel ke dalam menu sahur. Pecel biasanya berisi sayur-sayuran yang direbus dan dicampur dengan bumbu kacang. Jenis sayuran yang bisa kamu masukkan adalah bayam, kacang panjang, labu siam, mentimun, dan lain sebagainya.
Kalau ada sayuran lain yang kamu suka, kamu juga bisa menambahkannya ke dalam pecel buatanmu. Supaya lebih mantap, kamu juga dapat menambahkan rempeyek atau kerupuk sebagai teman makan nasi pecel.
Agar kamu tidak repot saat sahur, kamu bisa merebus sayur-sayuran dan membuat bumbu kacang dari malam hari. Masukan sayuran yang sudah direbus dan bumbu kacang tersebut ke dalam kulkas. Jadi ketika sahur, kamu hanya tinggal mengambil nasi dan pecel yang sudah disiapkan.
Ingin sahur dengan makanan berkuah tapi hanya ada telur di kulkas? Tidak perlu khawatir, kamu bisa kok membuat sup yang enak dan sehat dengan bahan telur dan bumbu dasar. Pertama-tama, tumis bumbu-bumbu yang terdiri dari bawang putih, daun bawang, dan tomat.
Setelah itu, tambahkan air dan telur yang sudah dikocok secara merata. Aduk sup telur sampai mendidih dan tambahkan garam serta lada bubuk secukupnya. Kamu juga bisa menambahkan kaldu bubuk jika ada, sesuai dengan selera.
Begitu matang, kamu bisa mengangkat sup telur dan sajikan dengan nasi yang hangat. Sangat simpel dan mudah, bukan?
Meskipun mudah dimasak, sup telur memiliki kandungan nutrisi yang menyehatkan tubuh, lho! Telur mengandung protein dan beragam vitamin yang baik untuk tubuh, seperti vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan vitamin E. Cocok sekali untuk menu sahur dan nutrisi tubuh agar tetap sehat saat menjalankan ibadah puasa.
Menu sahur dengan oatmeal kurma dapat menjadi pilihan buat kamu yang ingin santapan bergizi tanpa proses memasak yang ribet. Oatmeal mengandung karbohidrat kompleks yang bagus untuk tubuh. Karbohidrat kompleks memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, jadi kamu tidak akan merasa cepat lapar ketika berpuasa.
Cara membuat oatmeal kurma ini pun sangat mudah. Kamu hanya perlu menyiapkan oatmeal, kurma, dan susu secukupnya. Campurkan semua bahan-bahan dan aduk sampai merata. Kamu juga bisa menambahkan bahan lain, seperti buah pisang, anggur, atau stroberi.
Kalau kamu ingin santapan sahur yang sehat tapi tidak memiliki waktu banyak untuk memasak, telur dan tempe goreng bisa menjadi menu andalan. Telur dan tempe mengandung protein yang bagus untuk tubuh, juga mudah diolah menjadi makanan. Kamu bisa membuat telur rebus atau tinggal menggoreng telur dengan garam.
Selanjutnya, kamu bisa membuat tempe goreng dengan mudah menggunakan Tepung Tempe Goreng dari MamaSuka. Tidak perlu tambahan bumbu lagi, kamu sudah bisa memasak tempe goreng yang lezat hanya dengan tepung ini. Lapisi tempe dengan adonan tepung dan masak hingga kekuningan, lalu angkat. Menu sahur yang enak dan sehat pun siap untuk kamu santap.
Itulah beberapa rekomendasi menu yang bisa kamu coba untuk santapan sahur. Agar tidak terburu-buru saat memasak, kamu bisa mempersiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu di malam hari. Jadi ketika hendak sahur, kamu tinggal memasak dengan mudah dan cepat.
Jadi, mana menu sahur yang mau kamu coba lebih dahulu?